BERHASIL ATAU GAGAL?

Jumat, 22 Maret 2019. Sejak kemarin hingga saat ini layar ponsel seakan bertema SNMPTN saja. Simpang siur berita berlalu. Simpang siur manusia bersuara. Ya, tahun lalu tidak sedini tahun ini.

Baru saja aku buka ponsel, masih bertajuk sama. Pengumuman SNMPTN. Apa yang istimewa? Tentu hal yang istimewa bagiku adalah menuliskan perihal ini dalam sebuah cerita.

Dek, pengumuman SNMPTN bukan segalanya. Aku begitu paham kesenjangan sosial mengenai mahasiswa yang diterima di jalur snmptn dan jalur lain. Pandangan orang awam yang diterima di jalur SNMPTN tuh orang pinter. Lantas yang lolos SBMPTN bukan orang pintar? Betapa sempitnya pandangan manusia. Hey, bangun. 

Kita hidup di zaman yang serba bisa. Serba mudah jika kita mau mengusahakan. Coba lihat lagi, kalau diterima di jalur SNMPTN tidak semata menyenangkan. Pertama, pandangan buruk manusia karena anggapan "orang yang diterima SNMPTN itu adalah orang yang diterima karena hasil manipulasi nilai". Kedua, tuh lihat yang tidak diterima SNMPTN, mereka berjuang lebih keras, belajar soal-soal lebih banyak dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, lha kamu? Diem diem bae, nganggur beberapa bulan ngga belajar ehh pas masuk kuliah jangan kaget dong temenmu yang SBMPTN lebih jago karena punya persiapan lebih banyak. Ketiga, keterima di SNMPTN tuh ga ngejamin bakal sukses. Kenapa? Ya karena di kuliah nanti kalian bakal dicampur sama anak-anak SBMPTN maupun anak-anak yang masuk lewat jalur lain. Jadi ya pandai-pandai berjuang saja. Keempat, Dek, sing legowo. Keterima ya Alhamdulillah. Bagi sebagian anak pasti pengen share di akun sosial media. Niatnya pengen membagi kebahagiaan. Eh, tapi ingat, masih banyak yang berjuang loh ya. Cause, you never know, deep inside its hurt someone kan?. Jadi, sebisa mungkin sabar, tahan-tahan godaan pengen share. Cukup share sama keluarga dan sama Allah saja. Akan ada waktunya kok.

 Jadi, buat yang keterima ya bersyukur, tetap rendah hati, semangati yang lain, hargai yang masih berjuang. Dengan kalian pamer pun ga bakal membuat hidup kalian lebih baik. Yang ada pandangan buruk kawan kalian terhadap diri kalian. So? Sudah, ungkapkan rasa syukur dengan mendukung kawan-kawan yang masih berjuang. Lebih bermanfaat kan?


Kepada adik-adikku tercinta yang masih berjuang. Hari ini kalian sampaikan permohonan maaf kepada keluarga. Kalian berkata "Maaf, aku gagal". Hey, banguuun. SNMPTN bukan segalanya. Aku tau, berat melihat penolakan di depan mata. Berat melihat yang lain mendapat kabar gembira tetapi tidak dengan kita. Berat membuka buku untuk berjuang (lagi). Hey bangunnnn lagi!!!! Bukankah Allah memiliki jalan khusus bagi setiap manusia? Bukankah manusia hidup untùk berjuang. Katanya "Hidup adalah perjuangan" gimana sii. Memang harus berjuang kan?

Patah? Sedih? Sakit? Kecewa? Itu biasa. Jangan buat semua itu mematahkan. Buat semua yang ada agar menguatkan. Kalian masih punya kawan seperjuangan, masih punya keluarga yang setia, dan tentu Allah tak pernah bosan mendengar cerita kita. Toh masih ada jalan lain menuju sukses dan tidak sebatas di bangku kuliah. 

Mulai sekarang, tak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Berbeda cerita. Tidak perlu menganggap kita bodoh. Karena Allah sudah membuat kita sebagai makhluk paling sempurna. Ingat lagi, hanya Allah yang memandang perjalanan melalui sudut pandang *proses* bukan hasil. Jauhkan, pandangan dari perkataan manusia-manusia yang mengatakan bahwa kalian gagal. Ya, kalian semasa hidup sudah berapa kali gagal? Pasti lebih dari sekali kan? Jadi ya make it simple. Tetap bersyukur dan tetap semangat. Coba kita lihat, kalau kita diberi rezeki diterima di SNMPTN, nanti kita ngga akan belajar lebih, ga akan berusaha lebih. Terus ingat lagi, kalau kita ga diterima itu artinya pilihan kita bukan yang terbaik menurut Allah. Nah loh, jadi sekarang kejar  ridha Allah dengan terus berjuang. Lagi lagi ingat! KALIAN MASIH MUDA. Patah? Biasa. Bangkit? Pasti bisa. Katanya generasi milenial, masa gini aja sedih ga berhenti-berhenti si.

Ya udah lah ya, let it flow. Penolakan, kekecewaan, kesedihan, itu wajar dalam kehidupan. Lalu apa? Bukankan dunia ini tempat untuk berjuang? Lihat lagi kebelakang. Apa yang salah. Sering kali kita lupa bahwa tujuan akhir kita adalah surga bukan bangku kuliah selepas sma. Nahloh, jangan-jangan usaha kita yang belum benar, jangan-jangan niat kita yang belum lurus, jangan-jangan ibadah kita yang salah. Selalu ada kemungkinan dan selalu ada kesempatan.

Umurmu berapa? 
17
Masih muda. Lihat orang tua, yang sudah tidak semuda itu tetapi tetap berjuang demi kalian. Demi kalian. Bahkan ujian kehidupan tidak sekecil penolakan SNMPTN. Jadi apa?
Semangat aja.
Hidup akan terus berlanjut dan kalian, berjanjilah padaku untuk terus semangat berjuang~
Terlalu banyak alasan di bumi sebagai acuan agar kalian tidak berhenti.
Terlalu sedikit cerita yang akan kalian kenang jika kalian diam saja disini.
Apa yang terjadi bukanlah akhir dari segalanya. 
Apa yang terjadi manguatkan diri dan raga.
Masih muda koh ya!!!
ELD