Terkadang seseorang merasa kesal atau bahkan merasa tidak memiliki sebuah semangat hidup karena ia merasa tidak ada orang yang sayang dan peduli kepadanya. Pernah merasa demikian?
Itu wajar. Seperti teori yang mengatakan hidup itu berputar seperti roda. Ya, terkadang diatas terkadang di bawah.
Mengenai siapa yang peduli coba tanyakan dulu pada diri sendiri. Apakah kita sudah peduli (?) Apakah kita sudah menengok kanan kiri (?) Ataukah kita hanya ingin dipedulikan tanpa mau memperhatikan (?)
Sebelum menerka dengan segala dugaan yang belum tentu bisa dibuktikan kebenarannya, kita perlu bertanya dengan diri kita. Seberapa besar rasa peduli kita terhadap orang lain. Apakah kita layak untuk dipedulikan sedangkan kita saja sering mengacuhkan.
Untuk menghindari segala dugaan tak pasti lebih baik kita selalu berpikir jernih. Jika kita merasa sudah peduli namun tiada seorangpun yang memedulikan kita ketika kita membutuhkan jangan dulu memikirkan praduga buruk. Orang lain juga punya urusan mereka masing-masing. Kita tidak tahu apakah mereka sedang lelah, banyak masalah, atau mungkin sedang melakukan suatu hal yang penting. Hidup orang lain tak sebatas hanya mengurusi hidup kita, tak sebatas selalu memperhatikan kita.
Jika kamu benar-benar ingin dipedulikan coba lihat ayah bunda dan Tuhan. Mereka yang selalu peduli kepadamu tanpa kamu minta. Jika hatimu berantakan, mendekatlah pada Tuhan. Disitu kamu akan menemukan pencerahan.
Sedih ketika tidak dipedulikan atau tenggelam dalam suasana terasingkan memang sangat tidak mengenakkan. Jangan terlalu larut memikirkan suatu masalah, hidup ini terlalu membuang-buang waktu untuk memikirkan suatu hal yang tidak penting. Jadi, jangan sedih sahabat. Ada banyak kepedulian mengelilingimu. Lakukan hal yang bisa membuat hidupmu mekar kembali. Jangan terus menerus dalam masa kuncup yang tak tahu kapan bersemi.
Jika ingin dipedulikan, kamu perlu memperhatikan. Jika tak ingin diabaikan, kamu perlu memedulikan. Jika hatimu berantakan, dekatkan diri pada Tuhan.
ELD
Itu wajar. Seperti teori yang mengatakan hidup itu berputar seperti roda. Ya, terkadang diatas terkadang di bawah.
Mengenai siapa yang peduli coba tanyakan dulu pada diri sendiri. Apakah kita sudah peduli (?) Apakah kita sudah menengok kanan kiri (?) Ataukah kita hanya ingin dipedulikan tanpa mau memperhatikan (?)
Sebelum menerka dengan segala dugaan yang belum tentu bisa dibuktikan kebenarannya, kita perlu bertanya dengan diri kita. Seberapa besar rasa peduli kita terhadap orang lain. Apakah kita layak untuk dipedulikan sedangkan kita saja sering mengacuhkan.
Untuk menghindari segala dugaan tak pasti lebih baik kita selalu berpikir jernih. Jika kita merasa sudah peduli namun tiada seorangpun yang memedulikan kita ketika kita membutuhkan jangan dulu memikirkan praduga buruk. Orang lain juga punya urusan mereka masing-masing. Kita tidak tahu apakah mereka sedang lelah, banyak masalah, atau mungkin sedang melakukan suatu hal yang penting. Hidup orang lain tak sebatas hanya mengurusi hidup kita, tak sebatas selalu memperhatikan kita.
Jika kamu benar-benar ingin dipedulikan coba lihat ayah bunda dan Tuhan. Mereka yang selalu peduli kepadamu tanpa kamu minta. Jika hatimu berantakan, mendekatlah pada Tuhan. Disitu kamu akan menemukan pencerahan.
Sedih ketika tidak dipedulikan atau tenggelam dalam suasana terasingkan memang sangat tidak mengenakkan. Jangan terlalu larut memikirkan suatu masalah, hidup ini terlalu membuang-buang waktu untuk memikirkan suatu hal yang tidak penting. Jadi, jangan sedih sahabat. Ada banyak kepedulian mengelilingimu. Lakukan hal yang bisa membuat hidupmu mekar kembali. Jangan terus menerus dalam masa kuncup yang tak tahu kapan bersemi.
Jika ingin dipedulikan, kamu perlu memperhatikan. Jika tak ingin diabaikan, kamu perlu memedulikan. Jika hatimu berantakan, dekatkan diri pada Tuhan.
ELD
Komentar
Posting Komentar