Cukupkah aku lukis sebentar (?) Tidak, bahkan aku bukan pelukis. Tentangmu dengan sejuta rasa yang kau berikan. Tentangmu yang membuatku banyak berharap. Tentangmu yang mungkin pernah membuatku kecewa atau bahkan karena aku sendiri yang terlalu membuatnya mengecewakan.
Karena kupikir dunia memang sempit. Bahkan apapun yang disembunyikan akan terkuak. Bahkan aku saja tak jarang kewalahan menata serpihan rindu ini.
Tentangmu yang kemarin malam menyerbu pikiranku untuk menulis sebuah tentangmu. Apakah ini yang pertama kali(?) Tentu tidak. Dan ini juga bukan yang terakhir.
Ya, banyak pikiranku dan pikiranmu yang nyatanya tidak sejalan. Tapi aku memahami itu, nyatanya manusia tak selalu sama. Karena memang prinsip setiap manusia berbeda. Kusudah kukuh untuk tidak memaksa. Biarkan saja berjalan semestinya. Kamu sedemikian dan aku yang begini. Sewajarnya saja, aku tak memaksa kamu untuk menjadi seperti apapun, kubiarkan semuanya mengalir begitu saja.
Tentangmu yang sulit aku kendalikan. Bahkan ibarat kau angin, aku tak tau kemana kamu akan berhembus. Meski aku tak tau kemana namun akhirnya aku tau, angin itu aka kembali padaku.
Cinta memang menyakitkan pada waktunya. Namun cinta membuat kehidupan memiliki warna. Tentangmu yang kuharap jangan pernah menyakitiku. Yang selalu aku tunggu bersama dengan setumpuk rindu.
Aku tak tau sampai kapan aku berhenti menulis hal tentangmu. Satu yang memang benar benar kamu. Bukan kamu jika kamu tidak benar benar menyebalkan. Ya, kamu sangat menyebalkan. Benar benar menjengkelkan.
Dibalik menjengkelkan, kamu begitu lucu. Mampu membuat gadis liar sepertiku luluh begitu saja. Tentangmu seorang yang amat menyebalkan dalam sejarah hidupku. Seorang yang membuatku selalu ingin memukulmu. Seorang yang membuatku geram karena rindu.
Aku tak tau akan perasaan ini. Akan ku jalani saja sebagaimana adanya. Karena memang ku harus jadi manusia yang sewajarnya. Begitupun kamu, yang kuakui adalah makhluk menyebalkan kesayanganku.
Karawaci, Tangerang. 5 Juli 2017. 23.10
ELD
Karena kupikir dunia memang sempit. Bahkan apapun yang disembunyikan akan terkuak. Bahkan aku saja tak jarang kewalahan menata serpihan rindu ini.
Tentangmu yang kemarin malam menyerbu pikiranku untuk menulis sebuah tentangmu. Apakah ini yang pertama kali(?) Tentu tidak. Dan ini juga bukan yang terakhir.
Ya, banyak pikiranku dan pikiranmu yang nyatanya tidak sejalan. Tapi aku memahami itu, nyatanya manusia tak selalu sama. Karena memang prinsip setiap manusia berbeda. Kusudah kukuh untuk tidak memaksa. Biarkan saja berjalan semestinya. Kamu sedemikian dan aku yang begini. Sewajarnya saja, aku tak memaksa kamu untuk menjadi seperti apapun, kubiarkan semuanya mengalir begitu saja.
Tentangmu yang sulit aku kendalikan. Bahkan ibarat kau angin, aku tak tau kemana kamu akan berhembus. Meski aku tak tau kemana namun akhirnya aku tau, angin itu aka kembali padaku.
Cinta memang menyakitkan pada waktunya. Namun cinta membuat kehidupan memiliki warna. Tentangmu yang kuharap jangan pernah menyakitiku. Yang selalu aku tunggu bersama dengan setumpuk rindu.
Aku tak tau sampai kapan aku berhenti menulis hal tentangmu. Satu yang memang benar benar kamu. Bukan kamu jika kamu tidak benar benar menyebalkan. Ya, kamu sangat menyebalkan. Benar benar menjengkelkan.
Dibalik menjengkelkan, kamu begitu lucu. Mampu membuat gadis liar sepertiku luluh begitu saja. Tentangmu seorang yang amat menyebalkan dalam sejarah hidupku. Seorang yang membuatku selalu ingin memukulmu. Seorang yang membuatku geram karena rindu.
Aku tak tau akan perasaan ini. Akan ku jalani saja sebagaimana adanya. Karena memang ku harus jadi manusia yang sewajarnya. Begitupun kamu, yang kuakui adalah makhluk menyebalkan kesayanganku.
Karawaci, Tangerang. 5 Juli 2017. 23.10
ELD
Komentar
Posting Komentar