Hal Yang Gue Takutin.

Menyambung dari postingan "Cita-cita Gue!!!", sekarang gue wkwk aku maksudnya mau cerita tentang hal yang aku takutkan dalam rangka memulai untuk menjadikan cita-citaku jadi nyata. 

Buat yang belum tau, apa cita-citaku yang saat ini ,entah bertahan sampai kapan, jadi aku sedang ingin menjadi seorang influencer. Nah pada dasarnya seorang influencer itu apa sih? 
Aku sendiri memandang arti dari influencer adalah seseorang yang connecting people, mampu membuat opini dengan baik dan diterima di masyarakat, punya gerakan yang bisa bermanfaat buat banyak orang, dan kebanyakan punya banyak pengikut di media sosial. Salah satu masalah disini adalah aku takut dan belum siap menerima banyak komentar dari orang banyak. Meskipun, komentar yang diri sendiri harapkan adalah komentar positif, tetapi tidak menutup kemungkinan kalau akan ada komentar miring atau yang berbau negatif. Itu masalah pertama bagi seorang "Aku". 

Lalu apa? 
Karena takut dan belum siap, jadi selama ini aku belum bisa berani show up, menunjukkan ke banyak orang perihal opini-opini yang aku buat. Mentok banget cuma share ke temen-temen deket. Kayak misal buat tulisan baru, cuma disebar ke temen-temen yang sekiranya aku kenal aja. Mungkin teknik marketing yang salah, karena membuat tulisan yang aku buat tidak cepat tersebar luas, tapi teknik ini aku lakukan karena memang masih takut kalau ada yang berkomentar bermacam-macam. 

Mungkin di lingkungan sekolah menengah atas, beberapa orang sudah mengenal aku bersama akun blog ini dan mereka menyambut baik karena irl aku bukan tipe orang yang pendiam alias kalo udah kenal biasanya ya banyak omong jadi seolah-olah timbul pertanyaan "Masa sih gitu aja malu show up ke orang banyak, padahal kan ......" . 

Pemikiran diatas masih tertanam di pikiranku untuk saat ini. Percayalah, everyday, aku selalu imporve myself biar bisa menanggulangi ketakutan yang seharusnya tidak jadi masalah dalam diriku. Tapi aku percaya aja, kalo suatu saat ketakutan ini pasti berlalu. Hal yang masih mengganjal mungkin karena aku takut ketika tulisanku dibaca oleh orang yang lebih tua akan menimbulkan komentar gitu ya, padahal aslinya mereka bisa memberi masukan positif bagi diriku dan tulisanku. Terlebih saat ini, semakin berjalannya waktu banyak banget teman, kakak tingkat, atau bahkan adik tingkat yang dengan semudah itu mencurahkan opininya di media sosial. Jadi lama kelamaan mungkin aku akan bisa mencontoh dan menganalisis kondisi bagaimana caranya agar mampu berani menunjukkan karya di depan orang banyak dalam artian pendapatku bisa diterima di masyarakat luas. 

Terima kasih sudah mampir.

Komentar