TRAFFIC JAM ... HMMM

Dan siang tadi aku lalui jalanan Tangerang yang sibuk. Aku pikir hanya tukang bantu menyebrang jalan yang memikirkan orang lain. Bagaimana tidak (?) Ditengah kota yang lelah, hanya dia yang terlihat sibuk menyebrangkan mobil mobil besar maupun motor. Yang berteman peluit atau hanya handuk kecil dibahunya.

Kudengar suaranya tak melengking namun cukup besar. Apakah hanya dia yang peduli. Hmmm... agaknya macet sudah menandingi lampu merah di perempatan jalan itu. Berwaktu, berasap, berdebu, berkeringat, dan tentunya berisik karena jeritan klakson yang tiada henti.

Kota ini sibuk sekali, orang orangnya tidak peduli. Menengok kesamping pun tidak. Terlalu panas dan haus. Beruntung orang yang berlindung dari sengatan sang raja siang di balik truk itu. Tidak kepanasan.

Kemacetan ini mungkin belum seberapa dengan di Ibukota. Memang. Dan aku sedih mendapati hal ini. Apakah kelak ketika aku kembali kota ini masih tetap begini (?) Atau bahkan lebih buruk (?) Kota ini menyedihkan pada waktunya.

Dan aku hanya bisa berdoa, agar semakin hari kota ini berubah menjadi lebih baik. Aku tak mau bumiku semakin rusak. Memang susah merubah pandangan orang. Mereka belum merasakan apa jadinya kelak, apa jadinya warisan untuk anak cucu kita (?) Hal yang rusak(?) Sebegitu menyedihkan kah bumiku (?)

Tuhan, jaga bumi ini. Jaga baik baik. Jangan biarkan bumi ini rusak. Karena tak akan ada gantinya. Bukalah mata hati semua orang untuk menjaga. Aku mohon.
Sekedar cerita siang tadi, yang buatku sadar dan prihatin.
Masihkah ada yang peduli (?)
ELD

Komentar