BUTIRAN REMPEYEK

Butiran rempeyek  untung bukan butiran rempeyek amem dalam toples. Hufft... semakin lama kita semua akaan dihadapkan pada dunia yang lebih besar. Dan aku mulai takut. Karena aku sadar aku hanya butiran rempeyek, sekalipun tak amem v: tetapi butiran rempeyek yang hampir terbuang. Mungkinkah aku dapat menjadi butiran rempeyek berkualitas (?) Nyatanya butiran tetaplah butiran. Tapi selagi masih ada hari aku tak boleh putus  asa sampai disini. Semangat demi mimpi, demi ibu bapak dan yang terutama butiran rempeyek ini teramat tidak ingin mengecewakan; bahkan ingjn menyaingj kerupuk kulit maupun kerupuk udang.

Butiran rempeyek memang terlihat tiada artinya, namun semakin hari aku sadar terkadang aku terlalu bodoh untuk disebut pintar maupun terlalu pintar untuk disebut bodoh. Tiada manusia yang bodoh, yaang ada adalah manusia yang malas.

Butira rempeyek ini akan menunjukkan pada dunia, bahwa butirab rempeyek jnj bukan butiran rempeyek biasa.
ELD.

Komentar