SENDU

Apakah dalam hal ini aku perlu mencantumkan nama(?) Mengingatnya ada rasa senang dan ada rasa sakit. Kalian semua pasti pernah merasakan apa itu kecewa. Dan mungkin kalian pernah sadar jika kalian pernah mengecewakan orang lain. Aku pun.

Dulu saat aku masih duduk di bangku kelas 10 , aku, mas roy (ketua osis), dan mbak fernanda terpilih mewakili sekolah dalam sebuah ajang terkemuka. Bersyukur bisa mewakili, meski akhirnya hanya mas roy yang dapat melangkah menuju provinsi. Dua minggu kami di karangtina. Awalnya benar benar aku cangung, karena diantara yang lain hanyalah aku yang masih kelas 10. Beruntung ada mba fernanda.

Pasif. Ya, saat itu aku pasif. Materi materi yang bagiku terasa sulit diterima membuatku bimbang. Nyatanya mas roy dan mba fernanda begitu lihai memainkan pena saat dihadapkan pada persoalan kimia. Sedangkan aku (?) Pada akhirnya hanya menyalin tulisan mereka. 🙁 Diantara mereka aku yang tidak tau menahu apa apa. Sedih yah. Tapi aku senang, bisa mengenal banyak ilmu baru sekalipun waktu itu banyak juga ilmu yang tidak aku serap, bisa mengenal banyak kakak kakak hebat seperti mas roy, mba fernanda, mas affan, kukuh, mba irma, mba silfi, dan masih banyak yang lain.

Eh baru inget judulnya sendu. Sendu itu ketika aku merasa jauh dari kenyataan yang aku hadapi. Dua kali aku kecewa, dan kini aku benar benar merasa sendu. Seberapa pantaskah aku untuk dibanggakan (?) Apa mba fernanda juga merasakan hal yang sama (?)

Benar benar sendu melihat kenyataan ini. Sangat. Kamu tau rasanya seperti apa. Rasanya seakan diri kita tidak ada gunanya. Tapi aku tidak menyesal, sekalipun sendu dan sakit bila diingat, aku rindu masa masa itu, masa masa sebelum sendu.. disaat makan siang bersama kakak kakak pintar, disaat dibimbing dosen, disaat makan bakso, makan soto, kemudian rindu juga dengan soal soal itu.

Tapi ya sudah. Biar jadi pengalaman hidup. Tak apa, setidaknya aku tau, diatas langit masih ada langit. Buat mas roy yang ada di STAN sekarang, Mba Fernanda yang di UNNES, mba silfi yang di UI, mas Affan yang di ITB (ai ti bi) , kukuh yang di STAN, mba irma yang di STAN juga... doakan aku sukses kedepannya ya. Semangat kakak kakakku.

Judulnya sendu, namun aku tau, ini hanyalah sendu masa lalu.
ELD

Komentar