72 TAHUN INDONESIA

Selepas upacara pengibaran bendera, kumulai rindu. Rindu mengingat cerita sejarah masa lampau. Ketika darah dikorbankan demi bumi pertiwi. Ketika aku belum lahir di bumi.

Semaraknya hari ini, bahkan tadi malam aku merasa senang. Mendapati lampu-lampu hias digantung di tepi jalan, di pintu rumah, tak hanya itu juga bendera kecil kecil dari plastik digantungkan menambah meriah suasana. Disetiap pojok depan halaman rumah, terdapat bendera. Merah dan putih.

72 tahun sudah, kita semua merdeka. Apa itu arti merdeka (?) Bebas dari penjajah (?) Nyatanya kita semua harus menunjukkan bukti nyata. Bahkan tanpa disadari hingga kini kita masih menjadi penonton di negeri sendiri (?) Sedihkah (?) Sudah barang tentu. Mampukah kita keluar dari jerat itu (?) HARUS!!!. Aku lahir di zaman milenium, untuk kedepan menjadi pemimpin. Menjadi generasi emas yang cerdas dan sigap. Membela bumi air dengan sepenuh jiwa.

Aku memang bukan paskibra, namun aku pembela negara. Wahai kau yang ada di atas, menunduklah ke bawah, tengoklah samping kanan dan kiri, rogohlah sakumu hingga ke dalam dalam, ini negerimu yang kalian pimpin. Ini yang kau perjuangkan untuk duduk di kursi pemimpin maupun perwakilan. Ini adalah negeri yang dulu alot diperjuangkan. Adalah negeri yang saat ini kau pijak. Tidakkah kau tersedu (?) Kita merdeka namun kita sakit, sakit yang tak berdarah.

Bagi golongan kecil yang mencari rupiah dengan bersusah payah tentulah tak usah memikirkan pasal negeri dan penjajahan ini. Tapi teruntuk kita semua, jiwa muda, generasi bangsa, masihkan punya rasa (?) Haruslah kita berjuang ke depan, menjalin persatuan, membela negara dengan sepenuh jiwa raga. Mengabdi kepada negeri masa kini tidaklah bercucuran darah, namun berpikir dengan pikiran yang jernih dan merasa peka dengan hati nurani.

Negeri ini masih harus kita perjuangkan. Bukan berperang fisik, namun berperang pikiran. Kita semua Indonesia. 72 tahun Kamu kemana saja (?) Sudahkan kamu mengabdi pada bumi air ini (?) Sudahkah kamu memberi hadiah untuk negara ini (?)

Bangsaku, Jayalah kamu. Merah putihku, berkibarlah selalu.
Generasi penerus bangsa harus berjiwa kuat dan tangguh serta memiliki pikiran jauh kedepan, demi membangun Indonesia sesuai harapan pendiri bangsa. Merdeka secara jasmani dan rohani.
MERDEKA!!!!

ELD

Komentar