DINGIN

Siang tadi yang terasa panas terhempas oleh malam ini yang dingin. Angin yang menyapa melalui daun pintu ini merasuk begitu saja. Langitnya merah, daun daun bergerak karena angin. Dingin. Terlebih dengan tambahan kipas angin. Namun dingin ini tak sedingin dirimu. Ya, kamu memang dingin pada saatnya atau pada masanya. Sangat dingin bahkan mungkin beku.

Jujur memang diriku tak kuat dengan apa itu dingin. Yang membuat kepalaku sakit seketik dan kemudian aku terbaring lama. Hmmm.. dingin memang tidak mengenakkan.

Jika memang ada saatnya seseorang bersikap dingin, aku memakluminya. Dinginmu itu terkadang membuat bingung langkah apa yang harus kulakukan. Namun karena dinginmu itu aku tau aku harus bersikap dewasa, maksudku lebih dewasa. Karena hari ini aku baru sadar bahwa aku bukanlah anak kecil lagi. Aku sedih karen aku baru menyadarinya. Mungkin postur ini yang membuatku merasa masih kecil. Aku sedih, bukan karena bentuk tubuh ini yang kecil namun karena aku baru menyadari bahwa aku bukanlah anak kecil lagi pada malam ini.

Tuhan, roda-Mu seakan lebih cepat berputar. Mengapa aku baru menyadarinya.
Ku harus bisa menjadi seorang yang lebih dewasa. Yang tau hal mana yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan. Ya Tuhan, mengapa aku baru menyadarinya😢😢😢. Aku terlambat.

Tuhan, terimakasih aku ucapkan. Dingin malam ini yang menyadarkanku. 😓 sekalipun dingin malam ini menyakitkan.

ELD

Komentar