PRIA PEMBAWA GITAR

Rindu. Itu yang mengawali kisah ini. Kisah seorang gadis dengan pria pembawa gitar. Pria yang dulu bahkan ia tak tau siapa namanya, dimana ia tinggal, dan darimana pula ia berasal. Pria yang dulu mengendarai sepeda federal berwarna hijau untuk menuju ke sekolahnya. Tapi kini si gadis merindu karenanya. Gadis itu tak berharap diberi coklat berhias pita ataupun rangkaian bunga. Dan gadis itu paham bahwa pria tersebut memang berbeda dari pria pria sebelumnya yang pernah singgah dihatinya.

Kamu tau apa penawar rindu itu? Setiap kali rindu mendesir si pria selalu memainkan senar senar gitar dan bernyanyi bersamanya. Kamu tau, petikan petikan itu yang menentramkan hati si gadis. Sebenarnya ia ingin menangis, tidak , ia tidak bersedih tapi ia terlalu tak tau harus berdecak kagum bagaimana lagi. Alunan nada itu begitu indah. Dan malam itu si gadis menulis sebuah surat untuk pria pembawa gitar , seperti ini :

"Hai pria pembawa gitarku yang jauh disana. Aku tau kamu jauh bukan karena ingin menjauh. Mungkin saat ini kamu memang jauh. Baiklah tak apa, aku memahaminya. Kamu tau? Aku ingin menangis, bukan karena sedih bukan pula karena sakit. Namun aku rindu. Maafkan aku yang merindu. Hmmm.. tetapi saat kuputar sebuah lagu darimu beserta alunan nada gitar itu sedikit mengobati rindu yang sesak memenuhi dada. Air mataku jatuh, aku merindu . Ya, aku merindukanmu. Maafkan aku yang merindumu. Baik baik disana pria pembawa gitar.. salam rinduku..untukmu,"

Ya. Setidaknya itu bisa melepas sedikit rindu si gadis pada pria pembawa gitar.

Komentar